coffee walk


Minggu 10 Agutus 2008,

Seperti yang direncanakan akhirnya feri, Sete, dan Vini dan Dian yang masih dalam perjalanan sepakat untuk kumpul di sebuah restoran fastfood di daerah Sarinah. Tak berapa lama Dian datang dengan Taksi dan kami pun memutuskan untuk langsung naik taksi yang sama karena sudah tak sabar dengan aroma kopi yang khas dan nampaknya juga dah mulai siang (laper euy). hari ini kita merancanakan ke Kedai Kopi Phoenam, Café au lait dan Bakeol koffie

“Kedai Kopi Phoenam”…

Merupakan kedai kopi pertama yang kami singgahi, tempat ini dijadikan tempat pertama singgah karena selain kopi tradisional, kopi di kedai ini dikabarkan “gak terlalu berat” bagi kita yang awam dengan kopi atau tak mau schock dengan kopi, termasuk saya yang tergolong cukup lama tak mengkonsumsi kopi sejak ke jatuh cintaan saya akan aroma teh.

Di kedai ini kami mencoba 4 minuman, kopi Susu Phoenam – es, Kopi hitam Phoenam – es, serta Roti panggang kaya keju. Tak lama aroma kopi yang khas tercium sama seperti ketika kita masuk ke kedai ini, (uh..makin selera). Tak lama datang juga kopi yang kita pesan dan hmm…pesanan saya es kopi susu Phoenam (favorit di kedai ini lho..) langsung saya coba dan hmm….aroma dan rasa campur aduk…sedikit asam khas kopi serta manisnya susu yang campur aduk dan nyatu…

Kopi Phoenam merupakan kopi khas Sulawesi atau Makasar atau Toraja?, aku tau persis namun kedai kopi menawarkan konsep seperti warung kopi yang sederhana namun kental dengan suasana tradisional. Harga? Tergolong murah. (gak ada hotspot)

Café au lait

Letaknya sebenarnya gak terlalu jauh dari Phoenam, namun mengingat panasnya Jakarta saya, Imelda, Dian, Vini, Sete memutuskan naik taksi dan sesampai disana pun argo taksi gak mencapai 10rb. Dari café aulait ini kitapun bisa langung ke bakoel koffie yang letaknya besebelahan.

Memasuki café au lait, serasa memasuki gedung bernuasa Belanda dan saya langsung disambut Piano yang ternyata tempat ini sering dijadikan tempat pagelaran jazz di malam hari.

Di kedai ini kita bisa memesan kopi yang beraneka ragam dan saya memutuskan untuk memesan menu Au lait bowl yang merupakan menu favorit. Sementara menunggu kita pun megambil beberapa foto. Minuman saya tak kunjung tiba, sementara pesanan Imelda dengan Espresso, Dian dengan Mochaccinno sudah tiba duluan. Aroma kedua minuman ini terasa lebih khas namun ketika dicoba lebih sedikit asam dan anehnya ketika kopi sedikit dingin, ternyata aroma kopi dan rasanya menjadi lebih nikmat (apa kalo kopinya lebih dingin menjadi lebih enak?).

Kopi pesanan saya akhirnya datang juga, dan saya terheran ketika yang datang berupa semangkok besar kopi. Saya dan Sete merasa aneh (maklum) dan kaget karena bingung bagaimana cara minumnya, di sruput via sedotan (tapi gak ada sedotan)? Atau pake sendok (kelamaan)? Atau langsung diminum dengan mangkoknya (jadi aneh). Tapi gak mau pusing saya mencoba nikmati aroma dan langsung minum dari magkoknya dan hmm…rasanya mirip capucino dan lebih asam..dan uh..masih banyak. Jadi bagi anda yang laper serta ingin menikmati semanggkok besar kopi, menu ini bisa dicoba karena menu ini di lengkapi beberapa potong roti khas Italia. Harga ? sedikit mahal dari phoenam, namun jika anda mencari Susana music yang jazz, tempat ini layak anda kunjungi (ada free wifi).

Bakeol koffie

Dengan letak yang bersebelahan dengan Café au lait menjadikan tempat ini enak untuk di jelajah. Sementara Sete masih eneg dengan Au lait bowl, ditempat ini aroma yang tercium lebih enak dan suasana yang lebih menyenangkan dari tempat sebelumnya. Di tempat ini tersedia hotspot-Wifi dan kita bisa memilih di lantai 1 atau 2. Dan kita memutuskan untuk memilih dilantai 2. Ditempat ini juga kita ketemu dengan Mahmudin rekan milisr RDI yang lain.

Suasana yang santai, dan pilihan makanan yang lebih enak dan bervariasi. Yang menarik dari kedai ini adalah suasana yang membuat kita bahkan bisa berlama-lama disini, mulai dari buku bacaan, minuman yang menggoda serta beberapa disajikan mainan anak-anak seperti halma, catur, Ular tangga, congklak yang sudah jarang dimainkan.

Minuman yang saya pesan, Java shake datang juga dan aroma kopi dari Thai coffe yang menyegarkan serta lebih manis membuat saya merasakan lebih rileks..maklum masih kerasa kekenyangan dari kedai sebelah.

Makanan? Tersedia kentang goreng yang enak, nasi goreng omlet besar atau lainnya juga dapat menjadi pilihan.

Harga? Lumayan namun sesuai dengan rasa kopi, suasana yang menyenangkan.

Perjalanan koffee walk saya akhiri dengan memesan lemon tea yang segar ..hmmm…

teh Vs Kopi dua sisi yang berbeda…